Gambar 1. Tari Turu Laggai
Suku Mentawai dan alam merupakan perpaduan yang tidak
terpisahkan. Mulai dari tato, pakaian, bahkan racun untuk tradisi memanah,
semuanya dibuat dengan bahan-bahan dari alam. Kali ini kita akan membahas
tentang tarian khas suku Mentawai yang masih berkaitan dengan alam. Namanya
adalah Turuk (tarian) Laggai.
Turuk Laggai merupakan tarian yang gerakannya adalah peniruan
dari gerak binatang-binatang di alam sekitar masyarakat suku Mentawai yang bersala dari Pulau Nias, Sumatra Utara . Karena
kedekatan suku Mentawai dengan alam itulah, maka gerakan dan tingkah laku
binatang-binatang tersebut dituangkan dalam tarian. Selain itu,
gerakan Turuk Laggai juga menyimpan nilai-nilai luhur yang penting
dalam kehidupan suku Mentawai. Misalnya adalah perdamaian antar suku, cinta
kasih, dan sebagainya.
Sebetulnya, Turuk Laggai merupakan bagian akhir dari ritual
pengobatan yang dilakukan oleh Sikerei. Tujuan dilakukannya tarian ini adalah
supaya roh si sakit terhibur dan tidak meninggalkan tubuhnya. Karena, apabila
roh meninggalkan tubuhnya, maka si sakit akan meninggal dunia.
Tarian ini biasanya bercerita mengenai tingkah laku binatang. Binatang yang mereka tirukan itu memang
binatang yang benar ada di sekitarnya dan mereka lihat. Meski masyarakat
Mentawai menjadikan binatang-binatang itu sebagai santapan, mereka juga tetap
menjaga pertumbuhan dan kelestarian. Misalnya
adalah tentang sepasang burung yang terbang di alam bebas dan kelinci yang
melarikan diri dari pemburu.dan contoh yang lainnya adalah seperti monyet. Mereka kalau ingin berburu
monyet tidak sembarangan memburunya dengan panah. Mereka harus melakukan ritual
terlebih dahulu sesuai kepercayaan mereka. Tapi perlu diingat kepercayaan
mereka lakukan bukanlah kepercayaan agama saat ini, namum kepercayaan yang
diwariskan oleh nenek moyang mereka yaitu Arat Sabulungan (Kepercayaan kepada
Roh-roh gaib)
Turuk langgai yang mereka tampilkan ada dua
macam. Yaitu, turuk puliaijat (ritual pengobatan) dan turuk punen (tarian
pesta). Turuk puliaijat tidak akan ditampilkan dalam saat pesta, karena itu
dilarang. Kenapa dilarang, karena turuk tersebut
melibatkan roh-roh halus saat melakukan pengobatan.
Tidak salah ketika mereka melakukan
ritual turuk puliaijat itu sering terjadi kesurupan.Sebab banyak roh halus yang
memasuki tubuh para sikerei (dukun) untuk menuntun mereka mengetahui sebab
penyakit dan penujukkan obatnya kepada pasien yang menderita atau sakit.
Tak hanya kesurupan saja, mereka juga akan
melakukan perkelahian sengit mengusir roh jahat (sanitu/kina) yang dianggap
telah memberikan penyakit kepada masyarakat. Itu makanya tidak bisa ditampilkan
dalam acara atau momen dalam pesta atau festival budaya. Setelah melakukan
pengusiran pada roh jahat barulah para sikerei (Nama panggilan untuk dukun di suku mentawai. Sikerei adalah orang yang dipercayai memiliki kekuatan spiritual yang tinggi dan kedekatan dengan roh leluhur untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit) mendapat ‘ilham’ dari roh halus
atau dari roh leluhur mereka yang telah wafat. Sikerey kemudian seperti
ditunjukan apa obat yang bisa dipakai untuk menyembuhkan orang yang tengah
sakit itu. Tentu obat yang ditunjukkan tidak ada di apotik atau toko obat. Tapi
obat yang biasanya berupa akar-akaran dan daun itu harus dicari di hutan. Perlu
diketahui untuk mengetahui obat-obat tidak hanya melaluhi ritual turuk saja ada
juga lewat mimpi.
Pada umumnya, tarian ini diiringi dengan tabuhan Tuddukat
dan Urai (nyanyian), yaitu seni olah vokal Suku Mentawai. Urai
dilakukan oleh Sikerei ketika sedang menari, dan di akhir setelah tarian
selesai. Memang dalam tarian adat tersebut
tidak ada gerakan yang teratur semuanya bisa melakukan gerakan sesuai gerakan
binatang yang ditirukan. Penari tim pertama tidak akan sama gerakannya dengan
penari lainnya meski tema atau judul tariannya sama.
Dalam turuk tersebut akan melibatkan dua
sampai tiga orang yang melakukan tarian, dan dibantu pemusiknya tiga orang atau
penabuh gendangnya. Tentu gendangnya bukanlah gendang yang sudah modern, tapi gendang yang dibuat warga. Gendang yang mereka tabuh itu terbuat dari kulit
ular pyton dan kulit biawak yang sudah dijemur. Sementara batang gendang terbuat dari pohon
ruyung sepanjang satu meter lebih yang juga sudah mereka ukir dan keringkan,
agar suaranya lebih nyaring. Sebelum melakukan turuk, gendang tersebut terlebih
dahulu dipanaskan di perapian agar lebih kering. Dalam acara turuk tersebut
tiga orang penabuh gendang dilibatkan. Dua gendang masing-masing berbahan kulit
ular dan kulit biawak, sementara satu berperan memukul-mukul besi.
Dalam turuk biasanya yang sangat dibutuhkan
kelihaian merentakkan kaki yang sesuai dengan bunyi gendang dan kedua adalah
menirukan gerakan yang ditarikan. Untuk penari biasanya hanya memakai kabit (cawat) dan manai
(bunga-bunga) serta aksesori dari bahan alam lainnya yang dibuat oleh orang
Mentawai. Turuk ini
merupakan ciri khas bagi orang Mentawai dan banyak digemari oleh orang asing
yang berkunjung ke Mentawai. Namun turuk ini tinggal tersisa di pulau Siberut.
Sementara di Pulau Spora dan Sekakap sudah tidak dapat lagi dijumpai.
Gambar 2. Kotak Perlengkapan Upacara
Gambar 3. Lampu petromak dinyalakan, pertunjukan akan segera dimulai
Gambar 4. Puturukat ditabuh mengiringi penari
Gambar 5. Penari sebagai kedua burung yang berkejar-kejaran
Gambar 6. Penari bagai burung yang mengepakkan sayap
Gambar 7. Aksesoris warna warni berpadu dengan rajah tubuh
Gambar 8. SIkerei menari berhadapan
Gambar 9. Kaki menghentak-hentakkan lantai papan Uma
Gambar 10. Istirahat sejenak sebelum menari di babak selanjutnya
PERHATIKAN VIDEO TARI TURUK LAGGAI DI BAWAH INI!
SETELAH MEMAHAMI TARI TURUK LAGGAI DAN MENGAMATI VIDEO. KERJAKANLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI PADA BUKU EVALUASI KALIAN!
1. Jelaskan makna Tari Turuk Langgai!
Jawab :
........................................................................................................................................
2. Lengkapilah tabel di bawah ini sesuai dengan yang
telah kamu pelajari tentang Tari Turuk Langgai !
Nama Tarian
.................................
Asal Daerah
.................................
Properti yang
digunakan
.................................
.................................
.................................
Tujuan tarian
dilakukan
.................................
.................................
.................................
.................................
3.
Menurut pendapatmu, apakah property-properti tari yang digunakan memperkuat
pesan yang disampaikan lewat tarian? Jelaskan alasanmu!
Jawab
:
........................................................................................................................................
4.
Sebutkan dan jelaskan gerakan-gerakan pada Tari Turuk Langgai!
Jawab
:
........................................................................................................................................
PENGAYAAN
TAUKAH KALIAN???
TERNYATA, TARI TURUK LAGGAI ADA BANYAK JENISNYA.
KIRA-KIRA APA SAJA YA? MARI KITA PELAJARI BERSAMA J
Bagaimana dengan turuk
punen? Menurut Markus Sagari (65) tokoh adat, Desa Muntei, Kecamatan Siberut
Selatan, turuk punen sebagai turuk yang menyimbolkan kegembiraan atau pesta.
Turuk ini dilakukan saat mendapat hewan buruan yang sangat berharga bagi warga
Mentawai, seperti babi hutan, monyet, rusa, dan penyu. Turuk ini juga bisa
dilakukan saat pelantikan sikerei yang baru, peresmian rumah yang baru, sebagai
hiburan lah. “Para warga dipersilakan menunjukkan kebolehannya. Turuk ini
bebas, siapa saja lain halnya dengan turuk puliaijat itu dilakukan hanya
sikerei saja,” katanya.
Sebenarnya
turuk ini sangat banyak jenisnya, semua binatang bisa ditirukan namun umumnya
turuk hiburan ini ada tiga bentuk gerakannya. Turuk bilou (tari monyet), turuk
manyang dan turuk gougouk dan manyang (tari ayam dan elang). Turuk bilou, ini
menceritakan monyet dan kawanannya kehidupan kesehariannya selalu bergembira,
bernada ria dan bernyanyi pada saat cuaca cerah. Namun saat hujan monyet
tersebut tidak lagi ria. Jika disimbolkan dalam masyarakat Mentawai, mereka
umumnya petani kesehariannya pergi ke ladang dan berburu, jika cuaca yang baik
mereka dapat terbantu mencari nafkah namun jika cuaca buruk mereka akan
terganggu, begitu juga dengan monyet yang mereka tirukan.
Turuk manyang, ini
menceritakan tentang dua ekor elang mencari ikan sambil terbang. Satu elang
mendapatkan ikannya, namun elang satu lagi merebut ikan yang sudah ditangkap
kawanan elang lainnya sehingga menimbulkan perkelahian yang seru namun tidak
menimbulkan korban. Akhirnya elang tadi mendapatkan bagian ikan yang mereka
perebutkan.
Jika diungkapkan dalam
kehidupan masyarakat Mentawai, masyarakat Mentawai merupakan masyarakat
egaliter setiap penduduk memiliki hak sama dan setiap permasalahan bisa dicari
solusi pemecahannya untuk keadilan bersama,” ungkap Markus.
Bagaimana dengan cerita,
turuk goukgouk dan manyang, inilah cerita seekor elang menangkap ayam kemudian
pemilik ayam marah besar. Pemilik ayam tersebut memburu elang tersebut hingga
tertangkap kemudian pemilik ayam membantai elang yang telah menangkap ayamnya. Ini
menyimbolkan orang Mentawai tidak boleh diganggu terutama oleh pencuri. Jika
ketahuan, maka pencuri akan diganjar dengan tulou (denda) sesuai adat yang
berlaku.
Sumber :
https://dananwahyu.com/2013/10/21/mentawai-cultural-trip-7-turak-lagai-gerak-tari-alam/
https://news.okezone.com/read/2010/01/22/340/296661/meniru-elang-ayam-bahkan-monyet
https://eksotikamentawai2017.wordpress.com/2017/08/21/tarian-alam-khas-suku-mentawai-turuk-laggai/
Nama Tarian
|
.................................
|
Asal Daerah
|
.................................
|
Properti yang
digunakan
|
.................................
.................................
.................................
|
Tujuan tarian
dilakukan
|
.................................
.................................
.................................
.................................
|
TAUKAH KALIAN???
TERNYATA, TARI TURUK LAGGAI ADA BANYAK JENISNYA.
KIRA-KIRA APA SAJA YA? MARI KITA PELAJARI BERSAMA J
Bagaimana dengan turuk
punen? Menurut Markus Sagari (65) tokoh adat, Desa Muntei, Kecamatan Siberut
Selatan, turuk punen sebagai turuk yang menyimbolkan kegembiraan atau pesta.
Turuk ini dilakukan saat mendapat hewan buruan yang sangat berharga bagi warga
Mentawai, seperti babi hutan, monyet, rusa, dan penyu. Turuk ini juga bisa
dilakukan saat pelantikan sikerei yang baru, peresmian rumah yang baru, sebagai
hiburan lah. “Para warga dipersilakan menunjukkan kebolehannya. Turuk ini
bebas, siapa saja lain halnya dengan turuk puliaijat itu dilakukan hanya
sikerei saja,” katanya.
Sebenarnya
turuk ini sangat banyak jenisnya, semua binatang bisa ditirukan namun umumnya
turuk hiburan ini ada tiga bentuk gerakannya. Turuk bilou (tari monyet), turuk
manyang dan turuk gougouk dan manyang (tari ayam dan elang). Turuk bilou, ini
menceritakan monyet dan kawanannya kehidupan kesehariannya selalu bergembira,
bernada ria dan bernyanyi pada saat cuaca cerah. Namun saat hujan monyet
tersebut tidak lagi ria. Jika disimbolkan dalam masyarakat Mentawai, mereka
umumnya petani kesehariannya pergi ke ladang dan berburu, jika cuaca yang baik
mereka dapat terbantu mencari nafkah namun jika cuaca buruk mereka akan
terganggu, begitu juga dengan monyet yang mereka tirukan.
Turuk manyang, ini
menceritakan tentang dua ekor elang mencari ikan sambil terbang. Satu elang
mendapatkan ikannya, namun elang satu lagi merebut ikan yang sudah ditangkap
kawanan elang lainnya sehingga menimbulkan perkelahian yang seru namun tidak
menimbulkan korban. Akhirnya elang tadi mendapatkan bagian ikan yang mereka
perebutkan.
Jika diungkapkan dalam
kehidupan masyarakat Mentawai, masyarakat Mentawai merupakan masyarakat
egaliter setiap penduduk memiliki hak sama dan setiap permasalahan bisa dicari
solusi pemecahannya untuk keadilan bersama,” ungkap Markus.
Bagaimana dengan cerita,
turuk goukgouk dan manyang, inilah cerita seekor elang menangkap ayam kemudian
pemilik ayam marah besar. Pemilik ayam tersebut memburu elang tersebut hingga
tertangkap kemudian pemilik ayam membantai elang yang telah menangkap ayamnya. Ini
menyimbolkan orang Mentawai tidak boleh diganggu terutama oleh pencuri. Jika
ketahuan, maka pencuri akan diganjar dengan tulou (denda) sesuai adat yang
berlaku.
Sumber :
https://dananwahyu.com/2013/10/21/mentawai-cultural-trip-7-turak-lagai-gerak-tari-alam/
https://news.okezone.com/read/2010/01/22/340/296661/meniru-elang-ayam-bahkan-monyet
https://eksotikamentawai2017.wordpress.com/2017/08/21/tarian-alam-khas-suku-mentawai-turuk-laggai/
Sumber :
https://dananwahyu.com/2013/10/21/mentawai-cultural-trip-7-turak-lagai-gerak-tari-alam/
https://news.okezone.com/read/2010/01/22/340/296661/meniru-elang-ayam-bahkan-monyet
https://eksotikamentawai2017.wordpress.com/2017/08/21/tarian-alam-khas-suku-mentawai-turuk-laggai/
0 komentar:
Posting Komentar