Sabtu, 14 April 2018

KELAS 5 (SBdP) - TEMA 5 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 5

Tarian Alam khas Suku Mentawai; TARI TURUK LAGGAI
 Gambar 1. Tari Turu Laggai
Suku Mentawai dan alam merupakan perpaduan yang tidak terpisahkan. Mulai dari tato, pakaian, bahkan racun untuk tradisi memanah, semuanya dibuat dengan bahan-bahan dari alam.  Kali ini kita akan membahas tentang tarian khas suku Mentawai yang masih berkaitan dengan alam. Namanya adalah Turuk (tarian) Laggai.
Turuk Laggai merupakan tarian yang gerakannya adalah peniruan dari gerak binatang-binatang di alam sekitar masyarakat suku Mentawai yang bersala dari Pulau Nias, Sumatra Utara . Karena kedekatan suku Mentawai dengan alam itulah, maka gerakan dan tingkah laku binatang-binatang tersebut dituangkan dalam tarian. Selain itu, gerakan Turuk Laggai juga menyimpan nilai-nilai luhur yang penting dalam kehidupan suku Mentawai. Misalnya adalah perdamaian antar suku, cinta kasih, dan sebagainya.
Sebetulnya, Turuk Laggai merupakan bagian akhir dari ritual pengobatan yang dilakukan oleh Sikerei. Tujuan dilakukannya tarian ini adalah supaya roh si sakit terhibur dan tidak meninggalkan tubuhnya. Karena, apabila roh meninggalkan tubuhnya, maka si sakit akan meninggal dunia. 
Tarian ini biasanya bercerita mengenai tingkah laku binatang. Binatang yang mereka tirukan itu memang binatang yang benar ada di sekitarnya dan mereka lihat. Meski masyarakat Mentawai menjadikan binatang-binatang itu sebagai santapan, mereka juga tetap menjaga pertumbuhan dan kelestarian. Misalnya adalah tentang sepasang burung yang terbang di alam bebas dan kelinci yang melarikan diri dari pemburu.dan contoh yang lainnya adalah seperti monyet. Mereka kalau ingin berburu monyet tidak sembarangan memburunya dengan panah. Mereka harus melakukan ritual terlebih dahulu sesuai kepercayaan mereka. Tapi perlu diingat kepercayaan mereka lakukan bukanlah kepercayaan agama saat ini, namum kepercayaan yang diwariskan oleh nenek moyang mereka yaitu Arat Sabulungan (Kepercayaan kepada Roh-roh gaib)
Turuk langgai yang mereka tampilkan ada dua macam. Yaitu, turuk puliaijat (ritual pengobatan) dan turuk punen (tarian pesta). Turuk puliaijat tidak akan ditampilkan dalam saat pesta, karena itu dilarang. Kenapa dilarang, karena turuk tersebut melibatkan roh-roh halus saat melakukan pengobatan.
 Tidak salah ketika mereka melakukan ritual turuk puliaijat itu sering terjadi kesurupan.Sebab banyak roh halus yang memasuki tubuh para sikerei (dukun) untuk menuntun mereka mengetahui sebab penyakit dan penujukkan obatnya kepada pasien yang menderita atau sakit.
Tak hanya kesurupan saja, mereka juga akan melakukan perkelahian sengit mengusir roh jahat (sanitu/kina) yang dianggap telah memberikan penyakit kepada masyarakat. Itu makanya tidak bisa ditampilkan dalam acara atau momen dalam pesta atau festival budaya. Setelah melakukan pengusiran pada roh jahat barulah para sikerei (Nama panggilan untuk dukun di suku mentawai. Sikerei adalah orang yang dipercayai memiliki kekuatan spiritual yang tinggi dan kedekatan dengan roh leluhur untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit) mendapat ‘ilham’ dari roh halus atau dari roh leluhur mereka yang telah wafat. Sikerey kemudian seperti ditunjukan apa obat yang bisa dipakai untuk menyembuhkan orang yang tengah sakit itu. Tentu obat yang ditunjukkan tidak ada di apotik atau toko obat. Tapi obat yang biasanya berupa akar-akaran dan daun itu harus dicari di hutan.  Perlu diketahui untuk mengetahui obat-obat tidak hanya melaluhi ritual turuk saja ada juga lewat mimpi.
Pada umumnya, tarian ini diiringi dengan tabuhan Tuddukat dan Urai (nyanyian), yaitu seni olah vokal Suku Mentawai. Urai dilakukan oleh Sikerei ketika sedang menari, dan di akhir setelah tarian selesai. Memang dalam tarian adat tersebut tidak ada gerakan yang teratur semuanya bisa melakukan gerakan sesuai gerakan binatang yang ditirukan. Penari tim pertama tidak akan sama gerakannya dengan penari lainnya meski tema atau judul tariannya sama.
Dalam turuk tersebut akan melibatkan dua sampai tiga orang yang melakukan tarian, dan dibantu pemusiknya tiga orang atau penabuh gendangnya. Tentu gendangnya bukanlah gendang yang sudah modern, tapi gendang  yang dibuat warga. Gendang yang mereka tabuh itu terbuat dari kulit ular pyton dan kulit biawak yang sudah dijemur. Sementara batang gendang terbuat dari pohon ruyung sepanjang satu meter lebih yang juga sudah mereka ukir dan keringkan, agar suaranya lebih nyaring. Sebelum melakukan turuk, gendang tersebut terlebih dahulu dipanaskan di perapian agar lebih kering. Dalam acara turuk tersebut tiga orang penabuh gendang dilibatkan. Dua gendang masing-masing berbahan kulit ular dan kulit biawak, sementara satu berperan memukul-mukul besi.
Dalam turuk biasanya yang sangat dibutuhkan kelihaian merentakkan kaki yang sesuai dengan bunyi gendang dan kedua adalah menirukan gerakan yang ditarikan. Untuk penari biasanya hanya memakai kabit (cawat) dan manai (bunga-bunga) serta aksesori dari bahan alam lainnya yang dibuat oleh orang Mentawai. Turuk ini merupakan ciri khas bagi orang Mentawai dan banyak digemari oleh orang asing yang berkunjung ke Mentawai. Namun turuk ini tinggal tersisa di pulau Siberut. Sementara di Pulau Spora dan Sekakap sudah tidak dapat lagi dijumpai.

kotak perlengkapan upacara
Gambar 2. Kotak Perlengkapan Upacara
lampu ptromak dinyalakan, pertunjukan akan segera dimulai
Gambar 3. Lampu petromak dinyalakan, pertunjukan akan segera dimulai
puturukat ditabuh mengiringi penari
Gambar 4. Puturukat ditabuh mengiringi penari
kedua burung berkejar-kejaran
 Gambar 5. Penari sebagai kedua burung yang berkejar-kejaran
bagai burung yang mengepak-ngepakan sayap
Gambar 6. Penari bagai burung yang mengepakkan sayap
asesories warna-warna berpadu dengan rajah tubuh
Gambar 7. Aksesoris warna warni berpadu dengan rajah tubuh
Sikerei menari berhadapan
Gambar 8. SIkerei menari berhadapan
Image result for properti tari turuk langgai
Gambar 9. Kaki menghentak-hentakkan lantai papan Uma

istirahat sejenak sebelum menari di babak berikutnya
Gambar 10. Istirahat sejenak sebelum menari di babak selanjutnya


PERHATIKAN VIDEO TARI TURUK LAGGAI DI BAWAH INI!
SETELAH MEMAHAMI TARI TURUK LAGGAI DAN MENGAMATI VIDEO. KERJAKANLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI PADA BUKU EVALUASI KALIAN!

1. Jelaskan makna Tari Turuk Langgai!
Jawab : 
........................................................................................................................................

2. Lengkapilah tabel di bawah ini sesuai dengan yang telah kamu pelajari tentang Tari Turuk Langgai !
Nama Tarian
.................................
Asal Daerah
.................................
Properti yang digunakan


.................................
.................................
.................................

Tujuan tarian dilakukan


.................................
.................................
.................................
.................................

3. Menurut pendapatmu, apakah property-properti tari yang digunakan memperkuat pesan yang disampaikan lewat tarian? Jelaskan alasanmu!
Jawab : ........................................................................................................................................
4. Sebutkan dan jelaskan gerakan-gerakan pada Tari Turuk Langgai!
Jawab :
........................................................................................................................................

PENGAYAAN

TAUKAH KALIAN???
TERNYATA, TARI TURUK LAGGAI ADA BANYAK JENISNYA. KIRA-KIRA APA SAJA YA? MARI KITA PELAJARI BERSAMA J

Bagaimana dengan turuk punen? Menurut Markus Sagari (65) tokoh adat, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan, turuk punen sebagai turuk yang menyimbolkan kegembiraan atau pesta. Turuk ini dilakukan saat mendapat hewan buruan yang sangat berharga bagi warga Mentawai, seperti babi hutan, monyet, rusa, dan penyu. Turuk ini juga bisa dilakukan saat pelantikan sikerei yang baru, peresmian rumah yang baru, sebagai hiburan lah. “Para warga dipersilakan menunjukkan kebolehannya. Turuk ini bebas, siapa saja lain halnya dengan turuk puliaijat itu dilakukan hanya sikerei saja,” katanya.
        Sebenarnya turuk ini sangat banyak jenisnya, semua binatang bisa ditirukan namun umumnya turuk hiburan ini ada tiga bentuk gerakannya. Turuk bilou (tari monyet), turuk manyang dan turuk gougouk dan manyang (tari ayam dan elang). Turuk bilou, ini menceritakan monyet dan kawanannya kehidupan kesehariannya selalu bergembira, bernada ria dan bernyanyi pada saat cuaca cerah. Namun saat hujan monyet tersebut tidak lagi ria. Jika disimbolkan dalam masyarakat Mentawai, mereka umumnya petani kesehariannya pergi ke ladang dan berburu, jika cuaca yang baik mereka dapat terbantu mencari nafkah namun jika cuaca buruk mereka akan terganggu, begitu juga dengan monyet yang mereka tirukan.
Turuk manyang, ini menceritakan tentang dua ekor elang mencari ikan sambil terbang. Satu elang mendapatkan ikannya, namun elang satu lagi merebut ikan yang sudah ditangkap kawanan elang lainnya sehingga menimbulkan perkelahian yang seru namun tidak menimbulkan korban. Akhirnya elang tadi mendapatkan bagian ikan yang mereka perebutkan.
Jika diungkapkan dalam kehidupan masyarakat Mentawai, masyarakat Mentawai merupakan masyarakat egaliter setiap penduduk memiliki hak sama dan setiap permasalahan bisa dicari solusi pemecahannya untuk keadilan bersama,” ungkap Markus.
Bagaimana dengan cerita, turuk goukgouk dan manyang, inilah cerita seekor elang menangkap ayam kemudian pemilik ayam marah besar. Pemilik ayam tersebut memburu elang tersebut hingga tertangkap kemudian pemilik ayam membantai elang yang telah menangkap ayamnya. Ini menyimbolkan orang Mentawai tidak boleh diganggu terutama oleh pencuri. Jika ketahuan, maka pencuri akan diganjar dengan tulou (denda) sesuai adat yang berlaku.

Sumber : 
https://dananwahyu.com/2013/10/21/mentawai-cultural-trip-7-turak-lagai-gerak-tari-alam/
https://news.okezone.com/read/2010/01/22/340/296661/meniru-elang-ayam-bahkan-monyet
https://eksotikamentawai2017.wordpress.com/2017/08/21/tarian-alam-khas-suku-mentawai-turuk-laggai/

 

AYO BELAJAR BERSAMA Template by Ipietoon Cute Blog Design